Sabtu, 08 Mei 2010

Syiar Islam di Dunia Maya

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk bekerjasama dengan Republika , kembali menggelar pelatihan Santri Indigo Tahap II Angkatan ke-5. Pelatihan yang diadakan di Pondok Pesantren Al Ittihaad Desa Pasir Luhur Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah itu berlangsung selama dua hari, 27 dan 28 April 2010.


Sekitar 100 orang santri dari 14 pondok pesantren di Kabupaten Banyumas, hadir sebagai peserta dalam pelatihan itu. Dalam acara pembukaan yang dihadiri jajaran Muspida Kabupaten Banyumas, jajaran pimpinan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) di daerah juga ikut hadir. Antara lain, Manajer Area Telkom Divre IV Jateng/DIY, Teguh Widodo, dan Pimpinan Telkom Area Purwokerto dan sekitarnya, Dadang Ruchiyat.

Dalam pelatihan tersebut, para santri dilatih cara membuat weblog, pelatihan teknik menulis yang baik dan benar untuk mengisi blog mereka, mendapat tambahan wawasan teknologi informasi, dan berbagai motivasi dari para pakar.

Vice President Public and Marketing Communication PT Telkom Indonesia, Eddy Kurnia, yang hadir pada hari pertama pelatihan, menyebutkan kegiatan pelatihan tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahaan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan para santri di Tanah Air. "Pelatihan ini kita kemas sedemikian rupa, sehingga materi pelatihan menjadi lebih interaktif dan menarik," ujar Eddy.

Pilihan pelatihan internet diberikan terhadap kalangan santri, menurut Eddy, dilandasi pentingnya peran kalangan pesantren terhadap pembentukan moral bangsa. "Dengan adanya pelatihan Santri Indigo, kami berharap para santri bisa memaksimalkan kegiatan syiar Islam melalui dunia maya. Karena dengan syiar di dunia maya, dengungnya akan bisa terdengar hingga ke seluruh penjuru dunia," tegas Eddy Kurnia.

Penegasan itu juga disampaikan Pemimpin Redaksi Republika , Ikhwanul Kiram. Pondok pesantren dengan tradisi keagamaannya yang masih dipegang teguh, diharapkan bisa menjadi inti gerakan moral dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. "Dengan memanfaatkan secara optimal fasilitas di dunia maya, diharapkan gerakan moral yang dilaksanakan pondok-pondok pesantren bisa menjadi optimal," katanya.

Direktur Teknologi dan Supply PT Telkom, Indra Utoyo yang hadir dalam hari kedua pelatihan, menilai para santri pondok pesantren saat ini tidak lagi tertinggal dalam hal pemahaman mengenai ilmu pengetahuan.

"Dari kesempatan tanya jawab selama pelatihan, kebanyakan santri sudah mengetahui banyak hal tentang dunia internet dan konten-konten yang ada di dalamnya. Paling tidak, para santri ini sudah memiliki alamat email dan juga akrab dengan situs jejarang sosial facebook ," jelasnya. Untuk itu, Pelatihan Santri Indigo dimaksudkan untuk lebih memperdalam pengetahuan para santri mengenai konten-konten yang ada di dunia maya dan juga pemanfaatannya bagi dunia Islam.

Indra mengingatkan, peradaban dunia saat ini sudah tidak lagi berada dalam era informasi, setelah sebelumnya melalui era agrikultur dan era industri. Namun sudah masuk ke dalam era konseptual. "Di era konseptual seperti sekarang ini, masyarakat berlomba-lomba beradu konsep untuk menjadi yang terbaik. Sarana yang digunakan untuk mencuatkan ide dan konsep tersebut adalah melalui dunia maya," papar Indra.

Salah satu narasumber yang juga dihadirkan dalam pelatihan itu, adalah Ramaditya. Dia adalah seorang tunanetra yang karena ketekunannya, dikenal kalangan sebagai music game composer. Dalam materi pelatihan yang disampaikan, selain menularkan ilmu mengenai cara-cara membuat program game digital, dia juga membeberkan perjalanan hidup yang telah dilaluinya.

Hal itu diharapkan bisa menjadi motivasi bagi para santri untuk memiliki sikap pantang menyerah. ''Yang tuna netra saja bisa membuat program game digital, apalagi para santri yang sehat jasmani dan rohani," jelasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Ittihad, KH Mughni Labib MSi, berharap pelatihan ini bisa menambah wawasan para santri agar selalu mampu meningkatkan dan memperbarui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sekarang ini. "Kita akan selalu membuka diri untuk menjalin kerja sama bagi semua pihak, demi kemajuan anak didik di pesantren-pesantren kita," katanya. ed: kelana



'Kami Jadi Tahu Apa itu Webblog'

Iman Satria, santri dari pondok pesantren Darussalam Dukuhwaluh Kabupaten Banyumas, tampak serius memperhatikan layar laptop sambil tangannya memencet tuts keyboard yang ada di hadapannya. "Saya sedang mencoba membuat blog mas," ujarnya.

Dia mengaku, dalam pelatihan itu, dia bersama 99 santri lainnya telah mendapat pelatihan cara membuat webblog. "Materi pelatihan ini sangat bermanfaat karena kini dia bisa membuat blog sendiri. Rasanya seperti punya website sendiri," tuturnya.

Menurutnya, dunia internet sebenarnya bukan hal yang asing lagi bagi maupun santri-santri lainnya. Namun selama ini, mereka lebih banyak memanfaatkan internet untuk kegiatan browsing dan mengisi wall di facebook.

Ungkapan syukur juga disampaikan Arif, santri dari Pondok Pesantren Al Ittihad. Dia mengaku, hal luar biasa yang dia dapatkan dari pelatihan ini adalah saat penyelenggara menghadirkan Ramaditya sebagai salah satu narasumber. Menurutnya, kehadiran programer game digital handal yang tunanetra itu, telah memmotivasi dirinya untuk bersikap pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan apa pun.

"Dari beliau, saya bisa belajar bahwa bila kita memiliki kemauan kuat dan tekun mendalami suatu ilmu pengetahuan, kendala apa pun pasti bisa diatasi. Mas Ramaditya yang tunanetra saja bisa menjadi programer game handal. Apalagi kita, yang sehat jasmani dan rohani," katanya. Eko Widianto / S.Riyanto

sumber: http://santri-indigo.blogspot.com/2010/05/syiar-islam-di-dunia-maya.html

0 komentar:

Posting Komentar

Live streaming news

tvOne online, Tv Video Live Streaming

tvOne

Mivo.TV - Situs TV Online No. 1 di Indonesia - TV Internet

KEAJAIBAN ISLAM

KLIK DI SINI

klik di sini


Masukkan Code ini K1-EEA51Y-F
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
 

Design By:
SkinCorner