Jumat, 30 April 2010

Pacaran-Islami...???


Ngomongin soal cinta emang diakui bisa mbangkitin semangat hidup. Suer, nggak bohong! Termasuk anak masjid, yang katanya sich gak kenal ama cinta. Tapi kenyataanya sama aja, anak masjid juga manusia, yang punya rasa cinta dan kasih sayang. Pasti dong, mereka juga but

Tapi bukan berarti mentang –mentang hal itu wajar dan alami trus harus diapresiasikan dengan aktifitas yang namanya pacaran. Ga’ gitchu caranya…..
Sebagai seorang manusia yang muslim, kita kudu bisa mbentengin diri kita ndiri dengan akidah dan akhlaq yang bener biar kita gak gampang terjerumus sama aktifitas pacaran itu. Karena secara langsung atw engga pacaran itu termasuk maksiat dan itu merupakan budaya orang –orang barat yang kebanyakan Yahudi, padahal kita tw klo kita ikut-ikutan sama satu kaum brarti kita termasuk dari mereka, ea kan…?


من تشبها بقومن فهو منهم
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari kaum itu…”

Nah, kalo udah kaya’ githu… what the problem??
Problem berikutnya, ternyata islam dipake bwat embel-embel biar aktifitas maksiat itu berubah jadi halal. Wah …wah… wah…. Klo udah kaya’ gini ga’ ada cara lain kecuali kita sendiri yang memfilter budaya-budaya yang semangat banget bwt ngancurin masa depan kita, negara, dan
naudzubillah agama kita.

uh cinta dan dicintai. Soalnya, perasaan kaya’ gitu kan wajar dan alami. 

Syaikh Al Luhaidan : 'Hizbullah' adalah Hizbusy Syaithan


Syaikh Al Luhaidan : 'Hizbullah' adalah Hizbusy Syaithan
Sabtu, 19 Agustus 2006 - 17:31:38 :: kategori Fatwa-Fatwa
Penulis: Syaikh Shalih bin Muhammad Al Luhaidan
.: :.
Fatwa Syaikh Shalih bin Muhammad Al Luhaidan
Ketua Majlis Qadha' A'la (Saudi Arabia)

Kamis, 29 April 2010

"Valentine's day"

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya:

" Telah menyebar pada masa-masa akhir ini perayaan " kasih saying " (valentine day’s), lebih terkhusus para pelajar wanita, dan ini termasuk di antara hari raya kaum lain, dan semuanya diberi model dengan warna merah, baik pakaian, sepatu, dan mereka saling bertukar bunga-bunga berwarna merah. Kami harap dari engkau –yang kami muliakan- penjelasan tentang hukum merayakan hari raya ini, dan apa nasehat engkau kepada Kaum Muslimin dalam perkara-perkara seperti ini?. Semoga Allah menjaga dan memeliharamu.

BERIBADAH DI KUBURAN...?

Selasa, 03-Januari-2006, Penulis: Fatwa al Lajnah ad Daimah li al Buhuts al ‘Ilmiyyah wa al Ifta

1. Tanya : Apa hukumnya thawaf di sekitar pekuburan para wali ? dan menyembelih binatang dan bernazar diatasnya ?. Siapakah yang disebut wali dalam ajaran Islam. Apakah diperbolekan minta doa kepada mereka, baik ketika hidup ataupun telah meninggal ?


HATI-HATI DENGAN JIL

Apa itu JIL......?
JIL dalah singkatan dari Jaringan Islam Liberal yang sebenarnya di pelopori oleh presiden pertama kita Ir. Soekarno.
Di bawah ini adalah kutipan yang saya ambil dari website JIL:

Hati-hati.. penipuan..!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh...
liat tuh judulnya ..! Ati-ati ama penipuan...
maksudnya apa siii...?
Begini sobat kaum muslim yang senantiasa dirahmati oleh Allah 'Azza wa jalla.
sudah kodratnya...kalau kita dalam menganut agama ini  ada rintangan maupun kemudahan dalam beristiqomah pada jalan yang lurus.
sudah dari dulu kalau islam telah di lecehkan oleh sebagian orang kafir entah melalui media cetak seperti buku-buku atau majalah-majalah, bahkan di layar kaca kita semua..
Tapi, mereka tidak mungkin berhenti sampai di situ saja. Mereka menyadari bahwa kaum muslimin dini hari ini telah banyak yang bergelut di dunia maya dari yang sekedar browsing, chatting bahkan menonoton video-video secara on line.
Dahulu kala orang kafir memerangi manusia dengan fisik, dan dengan adu kekuatan seperti ketika perang salib yang terjadi sekitar periode 1095 – 1291 yang bertujuan merebut Yerussalem. Tapi zaman sekarang orang-orang kafir masih saja menggempur kaum muslimin walaupun tidak dengan perang fisik, melain kan perang melalui urat syaraf. Yaitu mereka meyerang kaum muslimin dari dalam jati diri kaum muslim, dengan mengenalkannya budaya-budaya mereka kepada kaum muslim. Sehingga banyak dari saudara-saudara kita yang telah masuk dan terpancing oleh jebakan mereka.Naudzubillahi min dzalik.
Sobatku yang senantiasa di beri kemulyaan oleh Allah 'Azza wa jalla.
Kita sebagai muslim yang istiqomah di jalan-Nya yang lurus harus lebih membentengi diri kita dengan keimanan. Kita harus membuat filter yang yang dapat menyaring  kebudayaan-kebudayaan yang menyimpang dari tuntunan Allah dan Rasul-Nya. dengan lebih banyak beribadah, menuntut ilmu agama, dan bergaul dengan teman yang baik. Upaya-upaya tersebut InsyaAllah dapat melindungi diri kita dari berbagai dampak negative  yang disebabkan oleh lingkungan dan pergaulan kita.

Rabu, 28 April 2010

BERSYUKUR KARENA BUTA

Eko Ramaditya Adikara, bukanlah jurnalis dan music composer game biasa. Malahan saat menjadi pembicara pada pelatihan Santri Indigo di Yogyakarta pekan lalu, dia mampu membuat para santri kagum dan lebih termotivasi.

''Meskipun dia seorang tuna netra dia mempunyai kemampuan yang mengagumkan dan menggugah motivasi saya untuk bisa lebih baik darisekarang,''kata Asna Fitriani dari Pondok Pesantren Al-Imdad Pandak, dengan mata berkaca-kaca.

Hal senada juga dikemukakan Reza dari Pondok Pesantren Khoirunnas. ''Saya paling senang dengan materi yang disampaikan Mas Rama. Meskipun dia tidak bisa melihat ternyata kemampuannya luar biasa. Sehingga bisa memberikan bagi motivasi saya,''ungkap dia di sela-sela acara Pelatihan Santri INdigo yang populer pula disebut Wahana Syiar Digital, Tahap II Angkatan I yang diselenggarakan PT Telkom dengan HU Republika, di Pondok Pesantren Yayasan Ali Maksum, Yogyakarta, Kamis (29/10).

Pada kesempatan ini Rama (panggilan akrab Eko Ramaditya Adikara) memotivasi 100 santri dengan menampilkan biografinya hingga dia menjadi seorang music composer game. Musik game yang diaransemen sendiri banyak digunakan oleh sejumlah games di luar negeri, termasuk game dari Jepang "Super Mario Galaxi" sejak tahun 2006 hingga kini. Dan, pada tahun 2010 akan dilaunching karyanya untuk Super Mario Galaxi II di Jepang.

Rama memang pria hebat. Pada pelatihan itu dia mengatakan, walaupun sebagai seorang tunanetra, dia bisa menjadi blogger. Semua tulisan yang ada diblog-nya yang diberi tema "Siapa bilang seorang tuna netra tidak bisa nge-blog?" ditulisnya sendiri.

Rama dikenal sebagai blogger tunanetra pertama di Indonesia dan sekaligus di Asia Tenggara. Rama mengaku sebagai seorang tunanetra, dia sangat terbantu dengan kecanggihan teknologi. Dia membuat blog sejak tahun 2003, dan pada perjalanannya dia pun bisa melakukan perbaikan peralatan komputer dan memberikan pelatihan komputer bagi orang normal (red.bisa melihat).

Karena kreativitasnya di bidang music composer game, Rama pernah mendapat undangan ke Jepang dan ke Thailand. Belum lama ini Rama juga terpilih sebagai icon indigo fellowship yang diselenggarakan oleh PT Telkom Indonesia.

Di hadapan para santri dari 40 pondok pesantren di DIY dan sekitarnya,

Rama memberi tip-tip untuk menjadi blogger yang berhasil. Tips itu diantaranya, harus punya tema blog seperti tema blog yang dibuatnya "Siapa bilang tunanetra tidak bisa nge-blog", konsistensi untuk posting minimal seminggu sekali, mencari teman yang mau membaca blognya.

Rama mengaku sangat bersyukur menjadi seorang tunanetra. Karena dengan menjadi seorang tunanetra dia justru diberi Allah kemampuan yang lebih. ''Alhamdulillah meskipun buta, banyak nikmat yang saya dapatkan dalam hidup ini. Meskipun saya buta, saya tidak minder dan karena saya tidak bisa melihat Insya Allah saya terhindar dari zina mata,''tutur kata Rama. neni/yto

http://santri-indigo.blogspot.com/2009/12/bersyukur-kerana-buta.html

Selasa, 27 April 2010

PELATIHAN BLOGGER SANTRI INDIGO

Assalamu'alaikum.
Alhamdulillah dengan di adakannya acara tersebut saya jadi lebih tau banyak tentang pembuatan website dengan blogger, walaupun sebelumnya saya sudah mengenal blog maupun website. Tapi, unik nya acara ini karena di isi dengan tausiyah kerohanian, teknologi informasi maupun motivasi yang di berikan oleh searang motivator mas Ramaditya. Dia adalah seorang komposer musik game di Jepang dan searang yang piawai memainkan seruling, pandai mengaplikasikan komputer layaknya orang yang tanpa kekurangan.
Acara ini di isi sambutan oleh ketua umum Harian Repbublika, kemudian dilanjutkan oleh CSR PT Telkom, setelah itu dilanjutkan oleh perwakilan bupati Banyumas.
yang sangat berkesan dari acara ini adalah ketika pemberian motivasi dari seorang motivator yang piawai mengaplikasikan komputer. Dengan cobaannya yang di berikan oleh Allah tidak m,enjadikannya orang yang minder dan merasa terkucilkan. Tapi, justru karena kekurangannya tersebut dijadikan olehnya sebagi dongkrak menuju kesuksesan yang luar biasa, bahkan sulit di capai oleh orang yang normal sekalipun.
SUBHANALLAH....!
Dengan di adakannya acara ini jelas sangat berpengaruh dengan pembentukan pribadi seorang santri pondok pesantren. kami telah di bekali dengan IPTEK maupun IMTAK dari seorang narasumber yang terpercaya, bahkan ada yag bertaraf internasinal.




Alhamdulillah saya bisa berfoto dengan tokoh yang luar biasa mas Ramaditya.

Fatwa Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan Tentang Pemilu

Adil ga' siiihh...kalo suara seorang kiai atau ustadz sama penjudi dan pemabuk di hargai sama..?
Demokrasi, dari kata demos ama kratos. Dari bahasanya juga jauh dari islam.
Lalu bagaimana pandangan agama kita..?
Berikut ini adalah fatwa Syaikh Fauzan tentang hukum pemilu dan demonstrasi yang kami ambil dari www.mimbarislami.or.id. Fatwa ini merupakan salah satu dari beberapa fatwa beliau yang berkenaan dengan pemilu. Salah satu ormas Islam (Wahdah Islamiyah) dan beberapa hizby lainnya bahkan mengambil fatwa beberapa ulama salaf untuk mendukung keputusan mereka mengajak kaum muslimin untuk melakukan Pemilu. Yang dengan fatwa para ulama tersebut mereka mengambil sebagiannya jika memang bermanfaat dan membuangnya jika fatwa tersebut tidak menguntungkan bagi mereka. Seharusnya mereka mengambil fatwa dari para pendahulu mereka dari kelompok Ikhwanul Muslimin seperti Hasan Al-Banna, Sayyid Quthb, dll, supaya terlihat jelaslah siapa yang berada di atas manhaj salaf dan siapa yang diatas manhaj ikhwani. Allahu Musta’an.

================================

Segala puji hanyalah milik Allah Rabb semesta alam. Semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad dan seluruh keluarga serta para shahabatnya. Amma ba’du; telah banyak pertanyaan (kepadaku) seputar hukum pemilu dan demonstrasi ditinjau bahwa keduanya adalah perkara baru dan diadopsi dari selain muslimin. Maka saya katakan, dan hanya kepada Allah saja saya memohon taufik;

Adapun (tentang) pemilu maka hukumnya sesuai rincian berikut;
Pertama; Apabila ummat Islam perlu memilih seorang imam besar (seperti pemimpin negara –pentj), sesungguhnya hal ini disyariatkan dengan syarat yang memilihnya adalah ahlul hal wal ‘aqd (para ulama dan cendikia) yang ada pada ummat. Sedangkan selain mereka cukup menyerahkan tanggung jawab ini kepada mereka. Sebagaimana hal ini pernah terjadi pada masa shahabat Rhadiyallahu ‘Anhum ketika ahlul hal wal ‘aqd (ulama dan cendikia) mereka memilih Abu Bakr Ash-Shiddiq Rhadiyallahu ‘Anhu dan membai’atnya (mengambil sumpahnya), maka wajib bagi seluruh ummat untuk membai’atnya. Dan seperti ketika Umar bin Khattab Rhadiyallahu ‘Anhu menunjuk enam orang dari sepuluh orang yang dipersaksikan sebagai penghuni surga untuk memilih pemimpin sepeninggalannya, sehingga keenam orang shahabat tersebut memilih Utsman bin Affan Rhadiyallahu ‘Anhu dan membai’atnya sehingga wajiblah seluruh ummat turut membai’atnya.
Kedua; Wilayah kekuasaan yang terbatas, sesungguhnya penunjukan (seorang pemimpin) padanya adalah diantara peran waliyul’amr (pemimpin negara), dengan memilih untuk posisi tersebut orang-orang yang ahli dan amanah dan membantunya dalam kepemimpinannya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman;

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil”. (QS. An-Nisaa’ : 58)

Ayat ini ditujukan kepada waliyul’amr sedangkan amanat yang dimaksud adalah jabatan pada sebuah negara yang Allah jadikan sebagai amanah pada diri waliyul’amr sedangkan yang dimaksud dengan menyampaikannya adalah memilih orang yang ahli dan amanah pada bidangnya. Seperti Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan Khulafaur Rasyidin dan setiap waliyul’amr di tengah-tengah kaum muslimin sepeninggalan mereka memilih untuk mengisi jabatan-jabatan (pada suatu negeri) orang-orang yang ahli di bidangnya dan menunaikannya sesuai syariat.

Adapun pemilu yang kita kenal pada dewasa ini yang ada pada banyak negara-negara, hal ini bukan termasuk aturan yang islami. Dia rentan kekacauan dan tendensi-tendensi pribadi dan sifat tamak dan dapat menimbulkan fitnah-fitnah, pertumpahan darah dan apa yang diharapkan justru tidak bisa tercapai, bahkan pemilihan seperti ini menjadi lahan jual-beli (suara) dan janji-janji palsu.

RINGTONE DENGAN AYAT AYAT AL-QUR’AN

"Bismillahirrohmanirrahiim..'Amma ya ta sa..aluunn..."
Lho apaan noh yang bunyi..>
Ooh ini..ringtone hape gue..
ring tone hape, pake ayat Al qur'an..? boleh ga sih..?
Semakin maraknya penggunaan telepon selular (Handphone) dikalangan manusia, menyebabkan terjadinya banyak penyalahgunaan yang menyelisihi syariat pada saat menggunakannya. Diantaranya adalah menggunakan ringtone (nada sambung) dengan lantunan musik, lagu, dan yang semisalnya. Sebailknya, sebagian kaum muslimin ada yang enggan menggunakan ringtone dari musik, namun terjatuh dalam kesalahan lain, yaitu menggunakan bacaan ayat-ayat al-qur'an, azan, dan yang semisalnya sebagai ringtone, yang ini juga merupakan bentuk merendahkan ayat-ayat Allah Azza Wajalla tersebut. Walhamdulillah maih banyak ringtone lainnya yang lebih selamat, seperti suara burung, suara dering telepon biasa, atau yang semisalnya yang lebih selamat dan tidak terjatuh dalam perbuatan yang diharamkan. Berikut kami nukilkan fatwa Ulama dalam masalah ini.



FATWA SYAIKH IBRAHIM AR-RUHAILI HAFIZHAHULLAH TA'ALA

Berkata Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili hafizhahullah Ta'ala:

Termasuk yang dikhawatirkan menjadikan agama sebagai permainan dan perbuatan sia-sia,apa yang muncul belakangan ini dan menyebar–sangat disayangkan sekali-diantara banyak dari orang-orang yang mulia dan memiliki keutamaan, bahkan kami katakan: tidak terlepas pula sebagian penuntut ilmu, yang menjadikan al-qur'an di telepo-telepon selular mereka sebagai tanda masuknya deringan telepon (ringtone) yaitu potongan (ringtone) untuk menunggu panggilan tatkala ada yang menghubunginya. Sehingga tatkala tersambung, ayat-ayat dari kitabullah inipun muncul. Tatkala dia ingin menjawabnya, ayat-ayat tersebut terputus ,sehingga seakan-akan kitab Allah dijadikan sebagai hiburan semata, dan sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam diejek dan dihinakan. Kami tidak berprasangka bahwa orang yang menjadikan hal ini dari mereka yang memiliki kebaikan bahwa dia ingin mengejek. Namun kami katakan: Sesungguhnya kedudukan kitab Allah sepantasnya dibersihkan dari hal-hal seperti ini, demikian pula sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sepantasnya dibersihkan, demikian pula do'a-do'a yang diucapkan oleh para imam, tidak boleh digunakan untuk alat seperti ini.Jika orang yang menggunakanya itu meyakini bahwa itu agama, maka ini termasuk bid'ah, dan jika dia mengetahui bahwa hal itu tidak termasuk agama, namun dia hanya mengatakan bahwa ayat-ayat tersebut sebagai pengganti ringtone yang bermusik, maka ini termasuk merendahkan kitab Allah Azza Wajalla. Maka sepantasnya kita bersikap pertengahan antara mereka yang berlebihan dan melampaui batas, dengan orang-orang yang fasik yang menggunakan potongan-potongan ringtone musik, dan mengganggu kaum muslimin hingga di masjid-masjid mereka.Alat (HP) ini merupakan nikmat dari Allah Azza Wajalla, sepantasnya digunakan dengan cara yang benar. Ada banyak ringtone yang tidak ada unsur musiknya yang bisa digunakan sebagai tanda masuknya panggilan. Adapun sikap berlebihan dalam perkara ini, sehingga kalian melihat diantara manusia penuh keanehan dalam hal ini, terkadang muncul suara-suara hewan, terkadang anak-anak menangis atau tertawa, demi Allah ini perkara-perkara yang membuat tertawa, menangis, yang muncul dari orang-orang yang kami menyangka mereka memiliki keutamaan, terlebih lagi orang awam. Agama Allah sepantasnya disucikan,kitab Allah sepantasnya disucikan, sunnah sepantasnya disucikan pula, demikian pula do'a, demikian pula ini yang engkau dengarkan sepantasnya dibersihkan dari menjadikannya sebagai alat untuk datangnya panggilan atau menjawabnya melalui alat (HP) ini.
FATWA SYAIKH SALEH AL-FAUZAN HAFIZHAHULLAH

Beliau ditanya : apa pendapatmu tentang orang yang menjadikan handphone-nya sebagai pengganti musik dengan adzan atau bacaa al-qur'an al-karim ?

Beliau menjawab :

"ini termasuk merendahkan azan, zikir, dan al-qur'an al-karim,maka tidak boleh dijadikan sebagai alarm (ringtone). Al-qur'an tidak boleh digunakan sebagai alarm, lalu dikatakan: ini lebih baik dari musik. Apakah anda diharuskan melakukannya? Tinggalkan musik, gunakan alarm yang tidak ada musik padanya dan tidak pula al-qur'an, sekedar pemberi peringatan.Iya"

Surat An-Nisa`, Satu Bukti Islam Memuliakan Wanita

Berbekal pengetahuan tentang Islam yang tipis, tak sedikit kalangan yang dengan lancangnya menghakimi agama ini, untuk kemudian menelorkan kesimpulan-kesimpulan tak berdasar yang menyudutkan Islam. Salah satunya, Islam dianggap merendahkan wanita atau dalam ungkapan sekarang ‘bias jender’. Benarkah?

Sudah kita maklumi keberadaan wanita dalam Islam demikian dimuliakan, terlalu banyak bukti yang menunjukkan kenyataan ini. Sampai-sampai ada satu surah dalam Al-Qur`anul Karim dinamakan surah An-Nisa`, artinya wanita-wanita, karena hukum-hukum yang berkaitan dengan wanita lebih banyak disebutkan dalam surah ini daripada dalam surah yang lain. (Mahasinut Ta`wil, 3/6)

Untuk lebih jelasnya kita lihat beberapa ayat dalam surah An-Nisa` yang berbicara tentang wanita.

1. Wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki.

Surah An-Nisa` dibuka dengan ayat:

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً

“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan dari jiwa yang satu itu Dia menciptakan pasangannya, dan dari keduanya Dia memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.” (An-Nisa`: 1)

Ayat ini merupakan bagian dari khutbatul hajah yang dijadikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai pembuka khutbah-khutbah beliau. Dalam ayat ini dinyatakan bahwa dari jiwa yang satu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan pasangannya. Qatadah dan Mujahid rahimahumallah mengatakan bahwa yang dimaksud jiwa yang satu adalah Nabi Adam 'alaihissalam. Sedangkan pasangannya adalah Hawa. Qatadah mengatakan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. (Tafsir Ath-Thabari, 3/565, 566)

Dalam hadits shahih disebutkan:

إِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلْعٍ، وَِإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلْعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهُ كَسَرْتَهَا، وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ وَفِيْهَا عِوَجٌ

“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Dan sungguh bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya. Bila engkau ingin meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, engkau bisa bersenang-senang namun padanya ada kebengkokan.” (HR. Al-Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 3632)

Emansipasi, Propaganda Untuk Meruntuhkan Aqidah

uweedhan...jaman sekarang tambah..gila' .knapa...?
itu tuuh neng Jupe nyalon jadi Cawabup...ccapek deehh..
jaman sekarang emang udah banyak kaum wanita menjadi pemimpin. Tapiii..?
Agama kita mbolehin enggak..?
ho'oh ...begini ni..
Kaum wanita memiliki kedudukan yang tinggi di dalam Islam dan memiliki hak yang sama dalam mengamalkan agama. Di mana Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memperlakukan mereka dan membebankan hukum-hukum syariat sesuai dengan fitrah penciptaannya. Hal ini masuk dalam keumuman firman-Nya:

لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Al-Baqarah: 286)

Allah Maha Adil dalam menentukan syariat-Nya, dan Maha Bijaksana dalam meletakkan hukum-hukum-Nya untuk mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memuliakan mereka dengan berbagai bentuk dan cara. Di antaranya:

1. Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan mereka untuk tinggal di rumah-rumah mereka, agar terjaga kehormatan mereka. Sebagaimana dalam surat Al-Ahzab ayat 33:

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ

"Dan hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian."

2. Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membebankan mereka untuk mencari nafkah bagi anak-anak mereka, sebagaimana di dalam surat An-Nisa` ayat 5:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (An-Nisa`: 34)

Dan dalam hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu 'anhuma yang muttafaqun ‘alaih:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian.”

Dan hadits dalam riwayat Abu Dawud (no. 1695):

كَفَى بِالـْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ

“Cukup sebagai dosa, seseorang yang menyia-nyiakan tanggungannya.”

3. Kaum wanita diperintahkan untuk menutup seluruh tubuh mereka, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat Al-Ahzab ayat 59:

يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

4. Kaum wanita tidak boleh bepergian dalam sebuah safar melainkan harus disertai mahram, melihat kondisi seorang wanita yang lemah serta membutuhkan perlindungan dan pemeliharaan. Sebagaimana dalam riwayat Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu (no. 1086-1087) dan Muslim rahimahullahu (no. 1338-1339) dari hadits Ibnu ‘Umar, Abu Hurairah, dan Abu Sa’id Al-Khudri g.

5. Kaum wanita dilarang ber-tabarruj (bersolek) seperti wanita jahiliah, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Ahzab ayat 33:

وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ اْلأُولَى

"Dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliah yang dahulu."

6. Urusan talak perceraian tidak diserahkan kepada wanita, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 236:

لاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ مَا لَمْ تَمَسُّوهُنَّ أَوْ تَفْرِضُوا لَهُنَّ فَرِيضَةً

“Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya.”

Juga dalam surat Ath-Thalaq ayat 1:

يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَطَلِّقُوهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَأَحْصُوا الْعِدَّةَ

“Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah itu.”

Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: “Perceraian di tangan kaum lelaki dan tidak di tangan selainnya.” (Zadul Ma’ad, 5/278)

7. Tidak diwajibkan bagi wanita untuk ikut memikul amanat jihad fi sabilillah, sebagaimana telah dibebankan kepada kaum lelaki. (lihat kitab Kasyful Wa’tsa` Bizajril Khubatsa` Ad-Da’in ila Musawatin Nisa` bir Rijal wa Ilgha` Fawariqil Untsa karya Asy-Syaikh Abu Abdurrahman Yahya bin ‘Ali Al-Hajuri)

Pembatal pahala puasa

Ramadhan bulan penuh berkah, rahmat, dan keutamaan adalah kesempatan emas bagi setiap muslim yang mendambakan ampunan Allah dan surga-Nya, yang mengharap jauhnya diri dari murka Allah dan siksaNya. Merupakan karunia Allah pada kita ketika Allah panjangkan umur kita sampai pada bulan mulia ini, karena dengan itu berarti Allah memberikan kepada kita peluang besar untuk menggapai maghfirah (ampunan) dan surga-Nya. Serta peluang bagi kita untuk berusaha menyelamatkan kita dari neraka-Nya, dimana pada bulan ini di setiap malamnya Allah membebaskan sekian banyak orang yang mestinya menghuni neraka.
cie ileehh.......... bisa juga nulis kaya' gitu.
O iya masih masalah puasa nih...
trus apa aja sih pembatal pahala puasa..?
Ehm..Ehm..begini....
Poin inilah yang akan kita bahas sekarang, mengingat banyaknya orang-orang yang berpuasa dan masih melalaikannya, dan mengingat bahayanya yang besar pada ibadah puasa karena ini dapat membatalkan pahala puasa atau paling tidaknya dapat mengurangi pahala puasa seukuran pelanggaran yang dia lakukan, dalam kondisi seorang yang melakukanya sering kali tidak menyadarinya. Ini tentu suatu ancaman.

Hal ini dikarenakan puasa bukan sekedar menahan dari lapar dan dahaga atau dari pembatal yang lain, seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam :
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ اْلأَكْلِ وَ الشُّرْبِ
(artinya) : Bukanlah puasa itu sekedar menahan dari makan dan minum. [Shahih, HR Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim]
Yakni lebih dari itu, ada hal-hal lain yang ia harus menahan diri darinya sebagai bagian dari ibadah puasanya.

Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah menerangkan: Seorang yang berpuasa adalah orang yang anggota badanya berpuasa dari perbuatan-perbuatan dosa, lisannya berpuasa dari kata dusta, kata keji, dan ucapan palsu, perutnya berpuasa dari makanan dan minuman, kemaluannya berpuasa dari bersetubuh. Bila dia berbicara, tidak berbicara dengan sesuatu yang mencacat puasanya, bila berbuat, tidak berbuat dengan suatu perbuatan yang merusak puasanya, sehingga seluruh ucapannya keluar dalam keadaan baik dan manfaat.
Demikian pula amalannya, amalannya bagai bau harum yang dicium oleh seorang yang berteman dengan pembawa minyak wangi misk, semacam itu pula orang yang berteman dengan orang yang berpuasa, ia mendapatkan manfaat dengan bermajlisnya bersamanya, aman dari kepalsuan, kedustaan, kejahatan dan kedhalimannya. Inilah puasa yang disyariatkan, bukan sekedar menahan dari makan dan minum terdapat dalam hadits yang shahih:
من لم يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ و الجهل فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ في أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
(artinya) : Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, dan pengamalannya, serta amal kebodohan, maka Allah tidak butuh pada amalannya meninggalkan makan dan minumnya. [Shahih, HR Al-Bukhari]
Dalam hadits yang lain:
وَرُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ والعطش
(artinya) : Bisa jadi seorang yang berpuasa, bagiannya dari puasanya hanyalah lapar dan dahaga [Shahih, HR Ibnu Hibban:8/257]

Maka puasa yang sebenarnya adalah puasanya anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa, puasanya perut dari minum dan makan, maka sebagaimana makanan itu akan memutus puasa dan merusaknya, demikian pula perbuatan-perbuatan dosa akan memutus pahalanya dan merusak buahnya, sehingga menjadikan orang yang berpuasa seperti yang tidak puasa. [Al-Wabilushayyib:43]

Menengok kepada realita ibadah puasa yang dilakukan oleh manusia, Ibnu Qudamah membagi puasa menjadi tiga:
- Puasa orang awam, yaitu sekedar menahan perut dan kemaluan dari keinginannya.
- Puasa orang khusus, yaitu menahan pandangan, lisan, tangan, kaki, pendengaran, penglihatan dan seluruh anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa.
- Puasa orang yang lebih khusus, yaitu puasanya kalbu dari keinginan-keinginan yang hina, pemikiran-pemikiran yang menjauhkan dari Allah dan menahan kalbu dari selain Allah secara total. [Mukhtashar Minhajul Qashidin:58]

Demikian yang terjadi pada pengamalan manusia terhadap ibadah puasa ini, tentu semestinya semua orang, baik yang awam atau yang berilmu agar menjadikan puasanya ini pada tingkatan yang tertinggi. Dan disinilah lahan untuk berpacu bagi semua orang yang berjalan menuju Allah dalam ibadah ini, semoga Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita semua untuk berlomba-lomba dalam meraih yang terbaik.

Selanjutnya untuk menuju puasa yang terbaik sebagaimana dikehendaki Allah, maka tentu kita perlu meruju kepada bimbingan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam pengamalan ibadah ini, sungguh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan kepada kita rambu-rambu untuk kita berhati-hati dari beberapa hal sebagaimana tersebut dalam hadits-hadits berikut ini:
من لم يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ و الجهل فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ في أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
(artinya) : Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, dan pengamalannya, serta amal kebodohan, maka Allah tidak butuh pada amalannya meninggalkan makan dan minumnya. [Shahih, HR Al Bukhari]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الصِّيَامَ لَيْسَ مِنَ الأَكْلِ وَالشُّرْبِ فَقَطْ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغُوِ وَالرَّفَثِ فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهِلَ عَلَيْكَ فَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ
(artinya) : Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya puasa itu bukan menahan dari makan dan minum saja, hanyalah puasa yang sebenarnya adalah menahan dari laghwu (ucapan sia-sia) dan rafats (ucapan kotor), maka bila seseorang mencacimu atau berbuat tindakan kebodohan kepadamu katakanlah: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’.” [Shahih, HR Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim, lihat kitab Shahih Targhib]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه يقول قال رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قال الله وإذا كان يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فلا يَرْفُثْ ولا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أو قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إني امْرُؤٌ صَائِمٌ
(artinya) : Dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah berfirman : …maka bila pada hari puasanya seseorang di antara kalian janganlah ia melakukan rafats dan janganlah ia yashkhab (berteriak, ribut), bila seseorang mencacimu atau mengganggumu maka katakanlah: ‘Saya ini orang yang sedang berpuasa…’.” [Shahih, HR Al-Bukhari]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لا تَسَابَّ وَأَنْتَ صَائِمٌ وَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ فَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ وَإِنْ كُنْتَ قَائِمًا فَاجْلِسْ
(artinya) : Dari Abu Hurairah dari Nabi ia bersabda: “Janganlah kamu saling mancaci (bertengkar mulut) sementara kamu sedang berpuasa maka bila seseorang mencacimu katakana saja: ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa’, dan kalau kamu sedang berdiri maka duduklah.” [Shahih, HR Ibnu Khuzaimah: 3/241, Nasa’i dalam Sunan Kubra: 2/241 Ibnul Ja’d: 1/411, tanpa kalimat terakhir. Imam Ahmad dalam Musnad:2/505 dan Ath-Thayalisi dalam Musnad:1/312. Lihat Shahih Targhib]

Dari hadits-hadits di atas maka dapat kita simpulkan bahwa pembatal pahala puasa atau yang akan menguranginya adalah sebagai berikut:
1. Qauluz-zur yakni ucapan dusta [Fathul Bari:4/117]
2. Mengamalkan qouluz-zur yakni perbuatan yang merupakan tindak lanjut atau konsekuensi dari ucapan dusta [Fathul Bari:4/117]
3. Jahl yakni amalan kebodohan [Fathul Bari:4/117]
4. Rafats yakni seperti dijelaskan Al-Mundziri: Terkadang kata ini disebutkan dengan makna bersetubuh, dan terkadang dengan makna, ‘kata-kata yang keji dan kotor’ dan terkadang bermakna ‘pembicaraan seorang lelaki dan perempuan seputar hubungan sex’, dan banyak dari ulama mengatakan: ‘yang dimaksud dengan kata rafats dalam hadits ini adalah ‘kata kotor keji dan jelek’. [Shahih Targhib:1/481] dengan makna yang terakhir ini maka punya pengertian yang lebih luas dan tentu mencakup makna-makna yang sebelumnya disebutkan. –Wallahu A’lam’-
5. Laghwu yakni ucapan yang tidak punya nilai atau manfaat [lihat An-Nihayah:4/257 dan Al-Mishbahul Munir:555] dan –wallahu a’lam- mencakup juga amalan yang tidak ada manfaatnya [lihat semakna dengannya kitab Faidhul Qodir:6228]
6. Shakhab yakni bersuara keras dan ribut dikarenakan pertikaian [An-Nihayah:3/14, Lisanul Arab:1/521] Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan: Yakni jangan berteriak dan jangan bertikai [catatan kaki Mukhtashar Shahih al-Bukhari:443]
7. Bertengkar mulut

Demikian beberapa hal yang mesti dijauhi saat seseorang sedang berpuasa agar pahalanya tidak berkurang atau batal, disamping menjauhi hal-hal yang akan membatalkan puasanya. Dan diantara yang akan mensucikan puasa seseorang dari Laghwu dan rafats diatas adalah ia menunaikan zakat fitrah, sebagaimana tersebut dalam hadits.
عَنِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الفِطْرِ طُهْرَةً للِصَّياَمِ مِنَ اللّْغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِيْنِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُوْلَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ
(artinya) : Dari Ibnu Abbas ia berkata: “Rasulullah mewajibkan zakat fitrah sebagai pensuci bagi puasa dari laghwu dan rafats dan sebagai pemberian makan untuk orang-orang miskin, maka barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka itu zakat yang diterima. Dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat, maka itu adalah sebagai sedekah dari sedekah-sedekah yang ada” [HR Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak dan beliau mengatakan: Shahih sesuai syarat Al-Bukhari namun Al-Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya]

Semoga bermanfaat, Wallahu a’lam…

Kiamat 2012 Dalam Sorotan

Taon 2012 mau kiamaaat...?
dwuh gimana nih.....!!!!
Amalan gue cuma dikit..! lah.. mending gue bunuh diri sekarang..!!(lompat gedung) AAAAaa....!
nah itu tadi sebagaian dari kelakuan orang abis nonton video 2012.
ngomongin soal kiamat, apa yah sorotan dari para 'Alim ulam..?
yuuuk...langsung ke TKP.
Akhir-akhir ini, umat islam dikejutkan oleh ramalan akan datangnya kiamat pada tahun 2012. Beberapa headline pada media masa akhir-akhir ini tak ketinggalan turut meramaikannya. Sejatinya berita ini berasal dari sebuah film yang diangkat dari ramalan bangsa Maya kuno paganis dari Meksiko. Film ini bercerita tentang akan terjadinya kiamat pada 21 Desember tahun 2012. Walaupun sebenarnya ramalan kiamat dari bangsa Maya masih diperselisihkan di kalangan mereka sendiri, ibarat dongeng atau hikayat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Namun berita ini terlanjur menjadi isu di mana-mana, apalagi film ini laris bak kacang goreng dikunjungi oleh khalayak ramai di gedung-gedung bioskop.

Isu seperti ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Mengingat sebelumnya telah banyak isu-isu seputar kiamat yang dijajakan oleh para paranormal dan tukang ramal.

Masih hangat di ingatan kita ramalan hari kiamat yang terjadi pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1999, demikian pula ramalan-ramalan lainnya. Toh, ternyata semua ramalan itu hanyalah dusta dan tidak pernah terbukti.

Walau demikian, tak bisa dipungkiri pengaruh berbagai ramalan tersebut terhadap umat islam. Bahkan diantara mereka ada yang gantung diri (setelah melihat tayangan film 2012 tersebut), di saat masih belum punya bekal untuk menghadapinya.

Bagaimanakah bimbingan islam dalam menyikapi isu tersebut? Bagaimana pula tinjauan syari’at tentang permasalahan tersebut?

Rahasia Alam Ghaib Hanya Milik Allah subhanahu wa ta’ala

Segala sesuatu yang akan terjadi di kemudian hari termasuk dari alam/ilmu ghaib. Ilmu ghaib merupakan rahasia Allah subhanahu wa ta’ala, yang tiada seorang pun sanggup menyingkap tabir rahasia tersebut. Seperti jodoh, karier, bisnis, ajal (kematian), atau seluruh yang akan terjadi di kemudian hari (meliputi peristiwa yang baik ataupun yang buruk), semuanya tersembunyi di alam ghaib, yang tidak ada yang mengetahui kecuali Allah subhanahu wa ta’ala. Ini adalah salah satu aqidah atau prinsip seorang muslim. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (artinya):

“Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah.” (An Naml: 65)

Dan dalam ayat yang lain Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan (artinya):

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya melainkan Dia sendiri.” (Al An’am: 59)

Malaikat, Manusia, dan Jin Tidak Mengetahui yang Ghaib

Suatu pengakuan para malaikat bahwa diri mereka tidak mengetahui sesuatu kecuali yang telah Allah subhanahu wa ta’ala ajarkan kepada mereka. Perhatikanlah bagaimana pengakuan mereka sendiri, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala (artinya):

“Dan Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada malaikat, lalu (Allah) berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu jika kalian (wahai para malaikat) memang benar!’ mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Al Baqarah: 31-32)

Begitu pula pengakuan para Nabi, bahwa mereka tidak mengetahui yang ghaib. Nabi Nuh ‘alaihis salam berkata, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala (artinya):

“Dan aku tidak mengatakan kepada kalian (bahwa): Aku mempunyai gudang-gudang rezki dan kekayaan dari Allah, dan aku tidak mengetahui yang ghaib.” (Hud: 31)

Demikian pula Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk mengatakan:

“Katakanlah: “Aku tidak mampu menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tiada lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (Al-A’raf: 188)

Jika para malaikat yang dekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan para nabi yang merupakan utusan Allah subhanahu wa ta’ala tidak mengetahui yang ghaib, maka tentunya manusia secara umum, lebih tidak mengetahui alam ghaib.

Bangsa jin pun, juga tidak mengetahui yang ghaib. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (artinya):

“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka tentang kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau seandainya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap berada dalam siksa yang menghinakan (bekerja keras untuk Sulaiman, pen).” (Saba‘: 14)

Para pembaca rahimakumullah, kunci-kunci alam ghaib hanya berada di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia. Namun, ada beberapa perkara ghaib yang Allah subhanahu wa ta’ala beritakan kepada rasul-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (artinya):

“Dia-lah Allah Yang Maha Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkannya kepada siapa pun kecuali yang Dia ridhai dari kalangan rasul.” (Al Jin: 26-27)

Dalam ayat lain, Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan tentang hal tersebut (artinya):

“Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kalian perkara-perkara ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa saja yang dikehendaki-Nya diantara para rasul-Nya.” (Ali Imran: 179)

Dengan demikian, kita kaum muslimin wajib meyakini kebenaran berita yang datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang perkara yang ghaib karena itu adalah bersumber dari wahyu Allah subhanahu wa ta’ala. Dan sebaliknya, kita wajib tidak mempercayai berita tentang perkara ghaib yang datang dari selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti berita tentang akan datangnya kiamat maupun kejadian yang sangat dahsyat tahun 2012, dan yang lainnya. Karena itu adalah kedustaan belaka.

Hari Kiamat Tidak Ada Satu Makhluk pun yang Mengetahuinya

Hari kiamat termasuk dari alam ghaib. Tidak ada satu makhluk pun yang Allah subhanahu wa ta’ala beritakan kepadanya kapan terjadinya. Allah subhanahu wa ta’ala hanya memerintahkan kepada para rasul-Nya untuk menyampaikan peringatan kepada manusia akan datangnya hari kiamat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (artinya):

“Mereka bertanya kepadamu tentang (kapan datangnya) hari kiamat. Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kapan datangnya hari kiamat itu hanyalah disisi Allah. Dan tahukah (wahai Muhammad) boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya.” (Al Ahzab: 63)

Kiamat itu pasti akan terjadi, bahkan termasuk dari rukun-rukun iman yang enam yang wajib diimani oleh setiap muslim.

Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang dikenal dengan hadits Jibril. Suatu riwayat yang cukup panjang, memuat pertanyaan-pertanyaan Jibril kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , di antaranya, pertanyaan tentang rukun Iman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وِمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

“(Rukun) Iman adalah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, (beriman kepada) hari akhir (kiamat), dan beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga ditanya, kapan datangnya hari kiamat? Beliau menjawab:

مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ

“Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya.”

Artinya kedua-duanya sama-sama tidak mengetahui kapan hari kiamat itu akan terjadi.

فِي خَمْسٍ لاَ يَعْلَمُهُنَّ إِلاَّ هُوَ ثُمَّ تَلاَ النَّبِيُّ صلى الله عليه و سلم :

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “…Lima perkara tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah”, Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat (artinya):

“Sesungguhnya hanya di sisi Allah tentang pengetahuan terjadinya kiamat, Dia-lah yang menurunkan hujan, mengetahui apa yang ada dalam rahim, tidak ada satu jiwa pun mengetahui apa yang dikerjakan esok harinya, dan tidak ada yang mengetahui di bumi mana dia akan mati, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)

Al Imam Al Qurthubi rahimahullah berkata: “Berdasarkan hadits ini, tidak ada celah sedikit pun bagi seseorang untuk mengetahui (dengan pasti) salah satu dari lima perkara (ghaib) tersebut (sebagaimana dalam surat Luqman).

Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Ilmu tentang kapan datangnya hari kiamat tidak ada yang mengetahuinya, sekalipun nabi yang diutus dan malaikat yang paling dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala. (Kemudian beliau menyebutkan ayat Al A’raf: 187):

لا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ

“Tidak ada yang mampu menjelaskan waktu datangnya (hari kiamat) kecuali Dia (semata).”

Oleh karena itu, datangnya hari kiamat dan penentuan waktunya merupakan ketetapan dari Allah subhanahu wa ta’ala, tidak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya kecuali Allah subhanahu wa ta’ala.

Allah subhanahu wa ta’ala Hanya Memberitakan Tanda-tanda Hari Kiamat

Kita wajib mengimani adanya tanda-tanda hari kiamat sebelum hari kiamat tiba.

Di antara tanda-tanda kiamat kubro (besar) adalah sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga terjadi sebelumnya sepuluh tanda; terbitnya matahari dari sebelah barat, keluarnya binatang (yang bisa berbicara), keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, keluarnya Dajjal, turunnya ‘Isa bin Maryam, munculnya dukhan (asap yang meliputi manusia), terjadinya tiga longsor besar (dibenamkannya penduduk bumi) di timur, barat, dan jazirah Arab, dan yang berikutnya adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya mereka.” (Lihat HR. Muslim no. 2901, dan Abu Dawud no. 4311)

Hadits ini sekaligus sebagai contoh perkara ghaib yang diberitakan (diwahyukan) kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum terjadinya tanda-tanda kiamat tersebut.

Di antara aqidah yang harus diyakini oleh umat Islam adalah meyakini akan turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihis salam ke dunia untuk menegakkan syari’at agama Islam. Beliau akan tinggal di bumi selama 40 tahun. (HR. Abu Dawud dan Ahmad, dishahihkan Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, Ash Shahihah no. 2182)

Oleh sebab itu, jelaslah bagi kita bahwa tidaklah kiamat itu terjadi kecuali setelah muncul (terjadi) tanda-tandanya yang besar tersebut. Sehingga ramalan yang disandarkan kepada Bangsa Maya bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012 merupakan kedustaan dalam pandangan islam. Mengingat, ilmunya hanya di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, bahkan sekian banyak dari tanda- tandanya kiamat yang besar tersebut belum terjadi, seperti turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihis salam dan akan tinggal di bumi selama 40 tahun.

Demikian pula, diangkatnya Imam Mahdi sebagai pemimpin tunggal kaum muslimin yang akan berkuasa selama 7 atau 8 tahun, dan Nabi ‘Isa ‘alaihis salam turun pada masa kepemimpinan beliau (sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Hakim dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ash-Shahihah no. 711).

Hari Kiamat Hanya Akan Dirasakan oleh Sejelek-jelek Manusia

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ عَلَى شِرَارِ الْخَلْقِ هُمْ شَرٌّ مِنْ أَهْلِ الْجَاهِلية

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Tidak akan tegak hari kiamat melainkan pada sejelek-jelek makhluk dan mereka lebih jelek daripada kaum jahiliyah.” (HR. Muslim no. 1924)

Maka dari itu, di antara aqidah umat Islam pula hari kiamat tidak akan dialami oleh kaum muslimin. Ketika sudah dekat terjadinya hari kiamat, Allah subhanahu wa ta’ala mengirimkan angin untuk mematikan seluruh manusia yang masih ada dalam hatinya keimanan. (sebagaimana dalam riwayat Muslim no. 1924)

Nasehat

Para pembaca rahimakumullah, dari pembahasan di atas tadi kita dapat mengetahui bahwa kiamat pasti terjadi, dan tidak ada yang mengetahui tentang waktu terjadinya kecuali Allah subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu, semua ramalan tentang waktu terjadinya kiamat tersebut adalah batil dan dusta dalam pandangan islam yang suci ini. Namun demikian, kita semua harus berbekal dengan amalan yang diridhoi Allah subhanahu wa ta’ala. Guna mempersiapkan diri untuk menghadapinya, hari di saat semua amalan dihisab dan diberi balasan.

Akan tetapi persiapan kita bukan karena percaya atau setengah percaya terhadap ramalan tersebut diatas. Akan tetapi persiapan kita karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput kita yang kemudian setelah itu kita tidak bisa beramal lagi. Sehingga kita tidak boleh sedikitpun percaya terhadap ramalan tersebut diatas atau menganggap baik karena menyebabkan orang ingat kepada Allah dan beramal. Wallahu a’lam.

Dari shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan adanya seorang Arab dusun yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , kapan terjadinya hari kiamat, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

مَا أَعْدَدْتَ لَهَا

“Apa yang kamu persiapkan untuk menghadapinya?”

Orang tersebut menjawab: “Kecintaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya.” kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَنْتَ مَعَ مَن أَحْبَبْتَ

“Kamu akan bersama orang yang kamu cintai.” (HR. Al Bukhari dan Muslim no. 2639)

Wallähu ta’älä a’lam bish showäb aja deh.

Hukum Rokok Dalam Pandangan Islam

Aneh sii....jaman sekarang orang pada suka nyiksa diri nya sendiri, yang ngerokok keksampe mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
terus bagaia mana supaya hal itu tdak terjadi di negri kita ini..?
Oke lah kalo begitu. Kita bakalan mbahas masalah rokok dalam pandangan agamanya kita sendiri oke.?
Banyak orang yang tidak mengetahui atau tidak mau tahu tentang apa itu hukum dari rokok, sehingga banyak dari kita yang terjerumus ke dalamnya dan tanpa merasa malu lagi untuk menghisap rokok ini di depan umum.

Sesungguhnya apa hukum rokok itu???

Sesungguhnya Allah -Subhanahu wa Ta’ala- telah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk memakan dengan makanan yang halal dari rizki yang Allah -Subhanahu wa Ta’ala- telah berikan kepada hamba-Nya, Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman yang artinya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaithon itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah:168)

Dan juga Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman pada ayat yang lain.

كُـلُـوا مِـنْ طَـيِّـبَـاتِ مَـا رَزَقْـنَـكُـمْ
Artinya:
“Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu” (Al-Ayah)

Maka jelaslah 2 ayat di atas tersebut perintah dari Allah -Subhanahu wa Ta’ala- kepada hamba-Nya untuk makan makanan yang halal juga yang baik yang tidak ada kemudharatan atau bahaya bagi badan atau menyakiti tetangga atau menyia-nyiakan harta karena Allah Subhanahu wa Ta’ala mengharamkan segala sesuatu yang buruk yang dapat mendatangkan kemudharatan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Dan Rasul menghalalkan yang baik bagi mereka dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk“. (QS. Al-A’raf:157)

Diantara kemudharatan pada zaman sekarang ini yang banyak dari kaum muslimin lalai dari padanya, baik dari kalangan pemuda ataupun yang dewasa yang kebanyakan dari mereka tidak mengetahui keburukan-keburukannya adalah apa yang terdapat pada rokok.

Sehingga tidak sedikit dari meteka yang secara terang-terangan merokok di depan orang banyak tanpa mengenal rasa malu, mereka tidak menjaga kehormatan-kehormatan orang-orang yang berada di sekelilingnya, sehingga mereka menganggap ini merupakan suatu hal yang biasa. Padahal sudah jelas bahwasanya rokok merupakan sesuatu yang haram dan juga merupakan sesuatu yang buruk yang dapat mendatangkan bahaya bagi diri dia sendiri dan bagi orang lain. Dari Sa’id Al-Khudriy Radliallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لاَضَـرَرَوَلاَضِـرَارَ
Artinya:
“Tidak boleh memberi mudharat (kepada orang lain) dan tidak boleh saling menimpakan mudharat satu sama lain” (HR. Ibnu Majah dan Ad-Daruqutni dll dan hadits hasan)

Keburukan-Keburukan Rokok

* Rokok dapat membunuh secara perlahan-lahan.
Ketahuilah wahai saudaraku bahwa Allah - Subhanahu wa Ta’ala - melarang hamba-Nya untuk membunuh dirinya sendiri, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An-Nisaa:29)

Tidak dapat kita ingkari bahwasanya rokok dapat membunuh secara perlahan-lahan dan dapat mengakibatkan penyakit yang membinasakan seperti kanker paru-paru dan lain sebagainya, karena di dalam rokok terdapat racun (nikotin) yang dapat membunuh siapa saja yang menghisapnya.

Dari Abu Hurairah Radliallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَمَنْ شَـربَ سَـمًّا فَـقَـتّـل نَـفْـسَـه فَـهُـوَ يَـتَّـحَـسَـاه فى نـارِ جـهَـنَّـمَ خَـالِـدًا مُـخَـلِّـدًا فِـيهـاابـدًا

Artinya:
“Barangsiapa yang menghirup racun hingga mati, maka dia akan menghirup racun itu selama-lamanya di neraka jahannam” (HR. Al-Bukhary dan Muslim)

Adab orang yang berpuasa

Ngomongin masalah puasa, mungkin yang ada di pikiran kita cuma rasa haus, lapar, lemes dan segala macem deh…!
Ga boleh ini, itu, yang dosa lah, yang ngurangin pahala lah,,,,tapi… di balik itu semua terdapat berkah yang teramat besar…
Oleh sebab itu, kita sebagai orang muslim harus meng kondisikan puasa kita menjadi puasa yang sempurna. Caranya……………?
Ya elaah…gampang kok…!
Pertama, Menyambut bulan Ramadhan dengan bangga, gembira, dan bahagia. Karena bulan Ramadhan termasuk karunia Allah dan rahmat-Nya kepada umat manusia. Allah Ta’ala berfirman :

( قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ )

Katakanlah dengan keutamaan Allah dan rahmat-Nya maka dengan itu bergembiralah kalian. (Yunus: 58)

Yaitu dalam bentuk : dengan memuji Allah yang telah menyampaikannya kepada bulan Ramadhan, Meminta pertolongan kepada Allah agar Dia membantunya dalam pelaksanaan ibadah puasa, dan mempersembahkan amal-amal shalih dalam bulan Ramadhan. Sebagaimana pula disunnah baginya untuk berdo’a ketika setiap kali melihat hilal untuk bulan apapun dalam satu tahun. Berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallah ‘anhuma, berkata : “Dulu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat Al-Hilal beliau mengucapkan doa :
اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ
وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى ، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ

“Allahu Akbar, Ya Allah terbitkanlah al-hilal kepada kami dengan keamanan dan iman, dengan keselamatan dan Islam, dan taufiq kepada apa yang Engkau cintai dan Engkau Ridhai. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah.”
Nah, yang kedua, Termasuk adab penting adalah seorang muslim tidak memulai pelaksanaan puasa Ramadhannya kecuali berdasarkan ru`yatul hilal dan tidaklah mengakhiri puasa Ramadhannya kecuali berdasarkan ru`yatul hilal. Di samping dalam pelaksanaannya dia selalu bersama dengan pemerintah muslimin dan kaum muslimin pada umumnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah memerintahkan :

صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته، فإن غم عليكم فأكملوا العدة ثلاثين

Berpuasalah kalian berdasarkan ru`yatul hila, dan ber’idul fithrilah berdasarkan ru`yatul hilal. Apabila hilal terhalangi atas kalian, maka sempurnakanlah bilangan bulan menjadi 30 hari. Muttafaqun ‘alaihi

Ketiga, senantiasa melaksanakan makan sahur, karena barakah yang ada padanya. Disunnahkan untuk mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu fajr.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِِ بَرَكَةً

Makan sahurlah kalian, karena pada makanan sahur itu terdapat barakah. [2] [1] (Muttafaqun ‘alaihi).
Nah,,,itu tadi resep masuk suega….^_^

Live streaming news

tvOne online, Tv Video Live Streaming

tvOne

Mivo.TV - Situs TV Online No. 1 di Indonesia - TV Internet

KEAJAIBAN ISLAM

KLIK DI SINI

klik di sini


Masukkan Code ini K1-EEA51Y-F
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
 

Design By:
SkinCorner