Beliau mengatakan bahwa orang-orang yang terjatuh ke dalam fitnah ini tidak bertanya kepada ulama dan tidak belajar kepada mereka melainkan mereka memisahkan diri dari ummat Islam dan
Sabtu, 29 Mei 2010
BOMBER ATAS NAMA JIHAD PENGIKUT-PENGIKUT SETAN
Beliau mengatakan bahwa orang-orang yang terjatuh ke dalam fitnah ini tidak bertanya kepada ulama dan tidak belajar kepada mereka melainkan mereka memisahkan diri dari ummat Islam dan
Kamis, 20 Mei 2010
Hukum Asal Pernikahan Adalah Berpoligami
Jawab : Segala puji milik Allah Rabb Sekalian Alam, Shalawat dan Salam atas Nabi kita Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabatnya.
Minggu, 16 Mei 2010
Isyratun Nisa`
Sabtu, 15 Mei 2010
Kabar dari Miftahussalam
untuk mereview miftahussalam site anda dapat menghubungi http://mts.miftahussalam.web.id,www.miftahussalam.web.id, tak hanya sebatas site, Miftahussalampun membuka e-mailnya yang baru. dengan menggunakan domainnya anda dpat menginformasikan atau memberikan saran dan kritik melalui website tersebut.
HUKUM MENGUCAPKAN SELAMAT DENGAN DATANGNYA BULAN RAMADHAN
Pertanyaan ini telah dijawab oleh dua ‘ulama besar masa ini.
Rabu, 12 Mei 2010
Setting Domain di co.cc
Senin, 10 Mei 2010
Garis edar planet dalam Al - Qur'an
Tatkala merujuk kepada matahari dan |
Emansipasi Wanita,,..?
Membuat widget or gadget berbeda-beda tampilan
Membuat widget or gadget berbeda-beda tampilan
Otrelah boogle_lover kali ini saya akan menulis trik bagaimana caranya membuat widget/gadget berbeda-beda tampilan untuk background, warna tulisan , border dan lain-lain. trik ini di khususkan terutama bagi yang suka berexperimen dan pingin beda.Untuk melihat hasilnya bisa boogle_lover lihat di blog bloon_online ini.
cinta karena ALLOH dan membenci karena ALLOH .
na'am, ana akan mulai menerangkan tentang cinta
Sabtu, 08 Mei 2010
Pelatihan Membuat Blog (Santri Indigo)
Syiar Islam di Dunia Maya
Cara membuat program perusak (Seperti Virus)
Membuat program perusak (seperti virus) merupakan keinginan sebagian para pemula komputer, tapi bagaimana mereka bisa membuat kalau mereka tidak tahu bahasa pemograman sama sekali, anda jangan resah untuk masalah ini karena saat ini penulis akan mengajarkan anda cara membuat program perusak (virus) yang sangat sederhana sekali tapi sangat mematikan bahkan bisa dikatakan lebih mengerikan dari program perusak manapun.
indahnya pacaran setelah menikah..?
Apa sih 'indahnya' pacaran?
- Mencintai dan dicintai?
Itu cuma bualan, omong kosong... yang bener adalah disukai dan menyukai.. karena cinta itu ga sepicik orang2 'pacaran' memahami cinta... :)
- Mendapat perhatian (sms, telfon, surat, hadiah, mail, kartu cantik dll) dari lawan jenis yang kita suka?
Ga GE-ER nih meskipun ga pacaran aku slalu dapat 'perhatian' dari sahabat2 ku tersayang... juga orang tua, sepupu, adik, dll.
Kalo perhatian lawan jenis? Iya banyak... dari Ikhwan2 iseng yang 'ga ada kerjaan' ada ya? ih rahasia deh... ayo ngaku.. :) jadul banget...
trus dari yang aku suka? yang ini jarang... secara aku ga gampang 'suka' ama mahluk yang namanya cewek, mau itu akhwat, donat, ktupat... he3x kalo donat aku suka.
tapi itu ga 'indah' (sekalipun dari orang yang kita sukai) malah membuat penderitaan lahir batin buat aku? Koq?
Ya itu kan 'ga halal' ... apa jadinya kalo kita 'menikmati' hal yang 'ga halal'? Bahagianya pasti 'semu'.... beda kalo halal kan... hati juga 'tenang', ga 'takut dosa' karena...halal gitu loh...
- Jalan2 berdua, nonton berdua, kemana2 berdua?
Ih itu mah ga indah... kalo jalan2 berdua... ntar ada setan yg jadi pihak ketiganya... so selalu was was, takut.. itukan ga indah? sama aja dengan nonton berdua, apalagi yg terakhir... kan aku juga punya teman, ortu, sahabat, rekan sejawat... kalo harus kemana2 berdua... repot banget kan?
- mau 'ngapa2in' inget kamu...kayak di lagu?
Plis deh.... dia ga kasih aku nafas, ga kasih aku udara, ga kasih aku denyutan jantung (itu mah kerjaan Dia yang paling pantas dicintai lebih dari segalanya ya?) trus... dia juga bukan yang memenuhi kebutuhan primer aku, sekunder, apalagi tertier... dia cuma punya 'sayang/cinta' yang sebenarnya cuma 'suka' aja kali... so.... aku harus bahkan terpaksa mengingatnya dalam 1x24 jam ... (terpaksa? iya karena otakku ga mungkin nyuruh hal yg sia2... paling itu perintah dari hati yg lagi diserang virus patogen berinisial 'MJ'....ih capee deeh.... kyk ga ada kerjaan aja, ini sih bukan 'indah'... ya kan?
- Cemburu, tandanya sayang?
Indah... tapi kalo cemburu ga pada tempatnya...dia itu belum jadi suami/isteri kita, kata temenku nih selama janur kuning belum bertengger... ga ada istilah aku milikmu... ya jelas sampe kapanpun dia bukan milik kita, tapi kalo dah nikah ada tanggung jawab dalam 'rasa' itu.... jadi 'jelas'... ga hanya buat 'sakit hati' aja tapi lebih pada martabat keluarga...dan kasih sayang yang 'tulus'... iya tulus, kalo pacaran kan ada tujuan dan maksud2 tertentu.. (biar dapat, berhasil menikahinya) jadi ga tulus.. kan, tapi kalo dah nikah... untuk apa? toh dia dah jadi isteri/suami, jadi... cemburu nya tanda sayang yg tulus untuk membahagiakan dan menjaga... ya kan?
- Muncul kreativitas....buat puisi, cerpen dan karya seni lainnya?
Sory ya...kreativitasku ga sesempit...tentang 'pacaran' aja... dan untuk pacar...
Aku bisa buat puisi, cerpen, karya seni untuk orang2 jalanan, anak2, orang tua, sodara muslim, tanpa harus punya pacar! Jadi aku ga harus pacaran untuk jadi kreatif... ya ga? Kreatif mah kreatif aja... justeru kreatifnya orang pacaran cenderung 'emosional' sehingga karyanya ga 'bermutu' dan ga berguna kecuali untuk dia dan pacarnya... :)
Jadi pacaran itu ga indah....
kalo indahnya pernikahan dengan cinta, kasih sayang, cemburu pada tempatnya, aktivitas2 hiburan/rekreasi yang menghilangkan kejenuhan dan kepenatan, perhatian (SMS, telfon, surat, email, hadiah2, kartu2 cantik dan pernak pernik perhatian yg lain) yang semuanya dilakukan dengan tulus dan penuh inisiatif dan kreativitas...tanpa disuruh tanpa diminta, tanpa ada kecanggungan melakukannya (dengan alasan dah nikah koq pake kyk gitu2an?)...
tanpa merasa 'ga pantas' melakukannya...karena itu cuma pantas dilakukan orang yang pacaran...?
buat aku hal2 itu lebih pantas dan indah jika dilakukan orang yang sudah menikah
Justeru hal2 diatas 'ga pantas' dan 'ga indah' dilakukan orang yang pacaran...seperti pacaran itu sendiri yang 'ga pantas' dan 'ga indah' untuk dilakukan!!!!
Astaghfirullahal azhiem...
Jumat, 07 Mei 2010
Sekolah Unggulan Swasta Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas
Dahsyatnya Ujian Wanita dan Dunia
الم. أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Al-’Ankabut: 1-2)
Selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan rahmah-Nya memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya hikmah dihadapkannya mereka kepada berbagai ujian dan cobaan itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-’Ankabut: 3)
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu menyatakan dalam tafsirnya: “Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan tentang hikmah-Nya yang sempurna. Di mana sifat hikmah-Nya mengharuskan setiap orang yang mengaku beriman tidak akan dibiarkan begitu saja dengan pengakuannya. Pasti dia akan dihadapkan pada berbagai ujian dan cobaan. Bila tidak demikian, niscaya tidak bisa terbedakan antara orang yang benar dan jujur dengan orang yang dusta. Tidak bisa terbedakan pula antara orang yang berbuat kebenaran dengan orang yang berbuat kebatilan. Sudah merupakan ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dia menguji (manusia) dengan kelapangan dan kesempitan, kemudahan dan kesulitan, kesenangan dan kesedihan, serta kekayaan dan kemiskinan.”
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullahu menyatakan dalam tafsirnya: “(Agar terbedakan) orang-orang yang benar dalam pengakuannya dari orang-orang yang dusta dalam ucapan dan pengakuannya. Sedangkan Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha mengetahui apa yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengetahui cara terjadinya sesuatu bila hal itu terjadi. Hal ini adalah prinsip yang telah disepakati (ijma’) oleh para imam Ahlus Sunnah wal Jamaah.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala bahkan telah mengabarkan:
وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا
“Dan Kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Rabbmu Maha melihat.” (Al-Furqan: 20)
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu menerangkan maksud ayat di atas dalam tafsirnya: “Seorang rasul adalah ujian bagi umatnya, yang akan memisahkan orang-orang yang taat dengan orang-orang yang durhaka terhadap rasul tersebut. Maka Kami jadikan para rasul sebagai ujian dan cobaan untuk mendakwahi kaum mereka. Seorang yang kaya adalah ujian bagi yang miskin. Demikian pula sebaliknya. Orang miskin adalah ujian bagi orang kaya. Semua jenis tingkatan makhluk (merupakan ujian dan cobaan bagi yang sebaliknya) di dunia ini. Dunia yang fana ini adalah medan yang penuh ujian dan cobaan.”
Dari penjelasan Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu di atas, kita dapatkan faedah bahwa: seorang istri adalah ujian bagi suaminya, anak adalah ujian bagi kedua orangtuanya, pembantu adalah ujian bagi tuannya, tetangga adalah ujian bagi tetangga yang lainnya, rakyat adalah ujian bagi pemerintahnya, dan sebagainya. Begitu pula sebaliknya.
Selanjutnya, Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu menerangkan: “Tujuannya adalah apakah kalian mau bersabar, kemudian menegakkan berbagai perkara yang diwajibkan atas kalian, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membalas amalan kebaikan kalian. Ataukah kalian tidak mau bersabar yang dengan sebab itu kalian berhak mendapatkan kemurkaan (Allah Subhanahu wa Ta’ala) dan siksaan?! Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali ‘Imran: 14)
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan bahwa kecintaan terhadap kenikmatan dan kesenangan dunia akan ditampakkan indah dan menarik di mata manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menyebutkan hal-hal ini secara khusus karena hal-hal tersebut adalah ujian yang paling dahsyat, sedangkan hal-hal lain hanyalah mengikuti. Maka, tatkala hal-hal ini ditampakkan indah dan menarik kepada mereka, disertai faktor-faktor yang menguatkannya, maka jiwa-jiwa mereka akan bergantung dengannya. Hati-hati mereka akan cenderung kepadanya.” (Taisir Al-Karimirrahman, hal. 124)
Fitnah (godaan) wanita
Betapa banyak lelaki yang menyimpang dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala karena godaan wanita. Betapa banyak pula seorang suami terjatuh dalam berbagai kezaliman dan kemaksiatan disebabkan istrinya. Sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala memperingatkan hamba-hamba-Nya yang beriman dengan firman-Nya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.” (At-Taghabun: 14)
Al-Imam Mujahid rahimahullahu berkata: “Yakni akan menyeret orangtua atau suaminya untuk memutuskan tali silaturahim atau berbuat maksiat kepada Rabbnya, maka karena kecintaan kepadanya, suami atau orangtuanya tidak bisa kecuali menaatinya (anak atau istri tersebut).”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلْعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ مَا فِي الضِّلْعِ أَعْلَاهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ
“Berniat dan berbuat baiklah kalian kepada para wanita. Karena seorang wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan sesungguhnya rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Maka apabila kamu berusaha dengan keras meluruskannya, niscaya kamu akan mematahkannya. Sedangkan bila kamu membiarkannya niscaya akan tetap bengkok. Maka berwasiatlah kalian kepada para istri (dengan wasiat yang baik).” (Muttafaqun ‘alaih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً هِيَ أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنََ النِّسَاءِ
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah (ujian/godaan) yang lebih dahsyat bagi para lelaki selain fitnah wanita.” (Muttafaqun ‘alaih dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)
Al-Mubarakfuri rahimahullahu berkata: “(Sisi berbahayanya fitnah wanita bagi lelaki) adalah karena keumuman tabiat seorang lelaki adalah sangat mencintai wanita. Bahkan banyak terjadi perkara yang haram (zina, perselingkuhan, pacaran, dan pemerkosaan, yang dipicu [daya tarik] wanita). Bahkan banyak pula terjadi permusuhan dan peperangan disebabkan wanita. Minimalnya, wanita atau istri bisa menyebabkan seorang suami atau seorang lelaki ambisius terhadap dunia. Maka ujian apalagi yang lebih dahsyat darinya?
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerupakan godaan wanita itu seperti setan, sebagaimana dalam hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang wanita. Kemudian beliau mendatangi Zainab istrinya, yang waktu itu sedang menyamak kulit hewan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menunaikan hajatnya (menggaulinya dalam rangka menyalurkan syahwatnya karena melihat wanita itu). Setelah itu, beliau keluar menuju para sahabat dan bersabda:
إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ
“Sesungguhnya wanita itu datang dalam bentuk setan dan berlalu dalam bentuk setan pula. Apabila salah seorang kalian melihat seorang wanita (dan bangkit syahwatnya) maka hendaknya dia mendatangi istrinya (menggaulinya), karena hal itu akan mengembalikan apa yang ada pada dirinya (meredakan syahwatnya).” (HR. Muslim)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu berkata dalam Syarah Shahih Muslim (8/187): “Para ulama mengatakan, makna hadits itu adalah bahwa penampilan wanita membangkitkan syahwat dan mengajak kepada fitnah. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan adanya kecenderungan atau kecintaan kepada wanita dalam hati para lelaki, merasa nikmat melihat kecantikannya berikut segala sesuatu yang terkait dengannya. Sehingga seorang wanita ada sisi keserupaan dengan setan dalam hal mengajak kepada kejelekan atau kemaksiatan melalui was-was serta ditampakkan bagus dan indahnya kemaksiatan itu kepadanya.
Dapat diambil pula faedah hukum dari hadits ini bahwa sepantasnya seorang wanita tidak keluar dari rumahnya, (berada) di antara lelaki, kecuali karena sebuah keperluan (darurat) yang mengharuskan dia keluar.
Oleh karena itulah, Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang segala sesuatu yang akan menyebabkan hamba-hamba-Nya terfitnah dengan wanita, seperti memandang, berkhalwat (berduaan dengan wanita yang bukan mahram), ikhtilath (campur-baur lelaki dan perempuan yang bukan mahram). Bahkan mendengarkan suara wanita yang bisa membangkitkan syahwat pun dilarang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat. (An-Nur: 30)
فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab: 32)
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra’: 32)
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
“Janganlah salah seorang kalian berduaan dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ: أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ؟ قَالَ: الْحَمْوُ الْمَوْتُ
“Jauhi oleh kalian masuk kepada para wanita.” Seorang lelaki Anshar bertanya: “Bagaimana pendapat anda tentang ipar?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Ipar itu berarti kebinasaan (banyak terjadi zina antara seorang lelaki dengan iparnya).” (Muttafaqun ‘alaih)
Agar hamba-hamba-Nya selamat dari godaan wanita, Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dengan wanita shalihah, yang akan saling membantu dengan dirinya untuk menyempurnakan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.” (Al-Baqarah: 221)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Seorang wanita itu dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kebaikan nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang bagus agamanya, niscaya engkau akan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Godaan dunia dan harta
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهُ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
“Sesungguhnya dunia itu manis (rasanya) dan hijau (menyenangkan dilihat). Dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantikan sebagian kalian dengan sebagian yang lain di dalamnya, maka Dia akan melihat bagaimana kalian beramal dengan dunia tersebut. Oleh karena itu, takutlah kalian terhadap godaan dunia (yang menggelincirkan kalian dari jalan-Nya) dan takutlah kalian dari godaan wanita, karena ujian yang pertama kali menimpa Bani Israil adalah godaan wanita.” (HR. Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ
“Sesungguhnya setiap umat itu akan dihadapkan dengan ujian (yang terbesar). Dan termasuk ujian yang terbesar yang menimpa umatku adalah harta.” (HR. At-Tirmidzi dari ‘Iyadh bin Himar radhiyallahu ‘anhu)
Harta dan dunia bukanlah tolok ukur seseorang itu dimuliakan atau dihinakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya:
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ. وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: “Rabbku telah memuliakanku.” Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Rabbku menghinakanku.” (Al-Fajr: 15-16)
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: “Maksud ayat-ayat tersebut adalah tidak setiap orang yang Aku (Allah Subhanahu wa Ta’ala) beri kedudukan dan limpahan nikmat di dunia berarti Aku limpahkan keridhaan-Ku kepadanya. Hal itu hanyalah sebuah ujian dan cobaan dari-Ku untuknya. Dan tidaklah setiap orang yang Aku sempitkan rezekinya, Aku beri sekadar kebutuhan hidupnya tanpa ada kelebihan, berarti Aku menghinakannya. Namun Aku menguji hamba-Ku dengan kenikmatan-kenikmatan sebagaimana Aku mengujinya dengan berbagai musibah.” (Ijtima’ul Juyusy, hal. 9)
Sehingga, dunia dan harta bisa menyebabkan pemiliknya selamat serta mulia di dunia dan akhirat, apabila dia mendapatkannya dengan cara yang diperbolehkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia juga mensyukurinya serta menunaikan hak-haknya sehingga tidak diperbudak oleh dunia dan harta tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan: Orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan harta kepadanya lalu dia infakkan di jalan yang benar, serta orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan ilmu kepadanya lalu dia menunaikan konsekuensinya (mengamalkannya) dan mengajarkannya.” (Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)
Dan demikianlah keadaan para sahabat dahulu. Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu menceritakan: Beberapa orang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَا رَسُولَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ
“Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah mendahului kami untuk mendapatkan pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka juga berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” (HR. Muslim)
Sebaliknya, orang yang tertipu dengan harta dan dunia sehingga dia diperbudak olehnya, dia akan celaka dan binasa di dunia maupun akhirat. Na’udzu billah min dzalik (Kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari hal tersebut). Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperingatkan tentang hakikat harta dan dunia itu dalam firman-Nya:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Ali Imran: 185)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا الْفَقْرُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا فَتُهْلِكُكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
“Bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian. Namun aku khawatir akan dibentangkan dunia kepada kalian sebagaimana telah dibentangkan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang sebelum kalian, maka dunia itu akan membinasakan kalian sebagaimana dia telah membinasakan orang-orang yang sebelum kalian.” (Muttafaqun ‘alaih dari ‘Amr bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu)
تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْنَارِ وَالدِّرْهَمِ وَالْقَطِيفَةِ وَالْخَمِيصَةِ، إِنْ أُعْطِيَ رَضِي وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ
“Celaka hamba dinar, dirham, qathifah, dan khamishah (keduanya adalah jenis pakaian). Bila dia diberi maka dia ridha. Namun bila tidak diberi dia tidak ridha.” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan kejahatan orang yang berilmu dan ahli ibadah dari kalangan ahli kitab yang telah diperbudak oleh harta dan dunia dalam firman-Nya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.” (At-Taubah: 34)
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan dalam tafsirnya: “Yang dimaksud ayat tersebut adalah peringatan dari para ulama su’ (orang yang berilmu tapi jahat) dan ahli ibadah yang sesat. Sebagaimana ucapan Suyfan ibnu Uyainah rahimahullahu: ‘Barangsiapa yang jahat dari kalangan orang yang berilmu di antara kita, berarti ada keserupaan dengan para pemuka Yahudi. Sedangkan barangsiapa yang sesat dari kalangan ahli ibadah kita, berarti ada keserupaan dengan para pendeta Nasrani. Di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang shahih: ‘Sungguh-sungguh ada di antara kalian perbuatan-perbuatan generasi sebelum kalian. Seperti bulu anak panah menyerupai bulu anak panah lainnya.’ Para sahabat g bertanya: ‘Apakah mereka orang Yahudi dan Nasrani?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Siapa lagi?’
Dalam riwayat yang lain mereka bertanya: ‘Apakah mereka Persia dan Romawi?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Siapa lagi kalau bukan mereka?’
Intinya adalah peringatan dari tasyabbuh (menyerupai) ucapan maupun perbuatan mereka. Oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ
“(Mereka) benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.” (At-Taubah: 34)
Hal itu karena mereka memakan harta orang lain dengan kedok agama. Mereka mendapat keuntungan dan kedudukan di sisi umat, sebagaimana para pendeta Yahudi dan Nasrani mendapatkan hal-hal tersebut dari umatnya di masa jahiliah. Hingga ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Rasul-Nya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka pun tetap berkeras di atas kejahatan, kesesatan, kekafiran, dan permusuhannya, disebabkan ambisi mereka terhadap kedudukan tersebut. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memadamkan kesesatan itu dengan cahaya kenabian sekaligus menggantikan kedudukan mereka degan kehinaan serta kerendahan. Dan mereka akan kembali menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala membawa kemurkaan-Nya.”
Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata: “Sungguh, ambisi terhadap dunia termasuk sebab yang menimbulkan berbagai macam fitnah pada generasi pertama. Telah terdapat riwayat yang shahih dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, dalam Masa’il Al-Imam Ahmad (2/171), bahwa beliau radhiyallahu ‘anhuma berkata: Seorang dari Anshar datang kepadaku pada masa khalifah Utsman radhiyallahu ‘anhu. Dia berbicara denganku. Tiba-tiba dia menyuruhku untuk mencela Utsman radhiyallahu ‘anhu. Maka aku katakan: ‘Sungguh, demi Allah, kita tidak mengetahui bahwa Utsman membunuh suatu jiwa tanpa alasan yang benar. Dia juga tidak pernah melakukan dosa besar (zina) sedikitpun. Namun inti masalahnya adalah harta. Apabila dia memberikan harta tersebut kepadamu, niscaya engkau akan ridha. Sedangkan bila dia memberikan harta kepada saudara/kerabatnya, maka kalian marah.”
Selanjutnya, Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata: “Bila kalian arahkan pandangan ke tengah-tengah kaum muslimin, baik di zaman yang telah lalu maupun sekarang, niscaya engkau akan saksikan kebanyakan orang yang tergelincir dari jalan ini (al-haq) adalah karena tamak terhadap dunia dan kedudukan. Maka barangsiapa yang membuka pintu ini untuk dirinya niscaya dia akan berbolak-balik. Berubah-ubah prinsip agamanya dan akan menganggap remeh/ringan urusan agamanya. (Bidayatul Inhiraf, hal. 141)
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: “Setiap orang dari kalangan orang yang berilmu yang lebih memilih dunia dan berambisi untuk mendapatkannya, pasti dia akan berdusta atas nama Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam fatwanya, dalam hukum yang dia tetapkan, berita-berita yang dia sebarkan, serta konsekuensi-konsekuensi yang dia nyatakan. Karena hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala mayoritasnya menyelisihi ambisi manusia. Lebih-lebih ambisi orang yang tamak terhadap kedudukan dan orang yang diperbudak hawa nafsunya. Ambisi mereka tidak akan bisa mereka dapatkan dengan sempurna kecuali dengan menyelisihi kebenaran dan sering menolaknya. Apabila seorang yang berilmu atau hakim berambisi terhadap jabatan dan mempertuhankan hawa nafsunya, maka ambisi tersebut tidak akan didapatkan dengan sempurna kecuali dengan menolak kebenaran…
Mereka pasti akan membuat-buat perkara yang baru dalam agama, disertai kejahatan-kejahatan dalam bermuamalah. Maka terkumpullah pada diri mereka dua perkara tersebut (kedustaan dan kejahatan).
Sungguh, mengikuti hawa nafsu itu akan membutakan hati, sehingga tidak lagi bisa membedakan antara sunnah dengan bid’ah. Bahkan bisa terbalik, dia lihat yang bid’ah sebagai sunnah dan yang sunnah sebagai bid’ah. Inilah penyakit para ulama bila mereka lebih memilih dunia dan diperbudak oleh hawa nafsunya.” (Al-Fawaid, hal 243-244)
اللَهُّمَ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
“Ya Allah, tampakkanlah kepada kami kebenaran itu sebagai kebenaran dan karuniakanlah kami untuk mengikutinya. Dan tampakkanlah kebatilan itu sebagai kebatilan dan karuniakanlah kami untuk menjauhinya.” Wallahu ‘alam bish-shawab.
Sumber :
http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_on
Arah Kiblat 320.000 Masjid Bergeser
JAKARTA – Sebanyak 320.000 atau 40 persen dari 800.000 jumlah masjid di seluruh Indonesia mengalami pergeseran arah kiblat. Salah satu penyebabnya adalah bergesernya lempeng bumi dan musibah gempa bumi bertubi-tubi yang melanda Tanah Air.
Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama Rohadi Abdul Fatah mengatakan, angka tersebut diperoleh dari hasil penelitian Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang menunjukkan adanya pergeseran arah kiblat d
Kamis, 06 Mei 2010
Kekhususan Fatimah Radiyallohu ‘anha Untuk tidak dimadu
PESANTREN LIBURAN
Rabu, 05 Mei 2010
Berdikari Pondokku
Sekilas tentang PPPI Miftahussalam Banyumas
Pondok Pesantren Pendidikan Islam Miftahussalam Banyumas atau pada saat berdiri bernama Pondok Pesantren Pendidikan Islam adalah sebuah pesantren yang didirikan atas gagasan dari Bapak H.O.S Notosuwiryo (Pensiunsn Pegawai Jawatan Agama kabupaten Banyumas).Inisiatif ini timbul sebagai upaya membangun lembaga pendidikan pondok pesantren yang mampu mendidik para santri dalam memahami ilmu-ilmu agama.Inisiatif ini terus bergulir dan mendapat sambutan dari berbagai kalangan dan tokoh masyarakat di kabupaten Banyumas sehingga melalui GUPPI Cab.Banyumas yang pada saat itu (1976) diketuai oleh K.H.Syamsuri Ridwan berdirilah Pondok Pesantren Pendidikan Islam Banyumas pada hari Sabtu manis tanggal 17 Januari 1976/15 Muharram 1396 yang diresmikan oleh Bupati Banyumas (Poedjadi Djaring Bandajuda) dengan disaksikan oleh:
- R.M.Soeharjo Seorjopranoto,Pembantu Gubernur Jawa Tengah Daerah Karesidenan Banyumas.
- Kol.Zaeni Dahlan,DanRem 071 Banyumas
- Let.Kol.Roedjito DanDim 0701 Banyumas
- Mayoor Niat Djojosusilo,Wa Dan Res 911 Banyumas
- Kisworo,Ketua DPD Golkar Dati II Kab.Banyumas
- Drs.Djarwoto Aminoto,Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan kebudayaan Kab.Banyumas.
SITUS SESAT...!!!
Selasa, 04 Mei 2010
7 Manfaat Widget Google Friend Connect
Kebanyakan blogger hanya memajang widget ini sebagai trend saja. Tanpa memanfaatkannya lebih jauh lagi. Padahal widget tersebut memiliki fungsi yang besar untuk membesarkan situs kita. Untuk itu saya mencoba membahas setidak nya 7 manfaat dari google friend connect.
7 manfaat itu antara lain :
1. Dapat mempromosikan tulisan terbaru
Bagi pengguna blogger akan secara otomatis memberitahu artikel terbaru kita dihalaman dashboard para follower atau di halaman http://www.blogger.com/home setelah anda masuk ke account blogger anda. Jika tulisan anda menarik, mereka akan segera berkunjung ke blog anda.
2. Dapat digunakan untuk mempromosikan produk terbaru kita.
Tanpa disadari tenyata google friend connect bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk mempromosikan produk. Melalui fitur nawala yang ada didalamnya. cara menggunakannya yaitu dengan mengirim pesan nawala yang isinya produk yang ingin anda promosikan. Kemudian kirimkan ke follower-follower anda. Pesan akan terkirim dalam bentuk email. artinya anda tidak perlu capek membuat autoresponden, karena google friend connect telah dapat dimanfaatkan untuk itu.
3. Bisa mengetahui minat pembaca
Buat sebuah pertanyaan untuk mengetahui minat pembaca dengan mengakifkan polling yang tersedia. Dengan mengetahui minat pembaca, maka anda dapat menulis artikel yang disukai pembaca, dengan demikian maka tulisan anda akan dilahap habis oleh pembaca. Mempromosikan produk sesuai dengan minat mereka mungkin akan sangat baik untuk produk yang anda recomendasikan.
4. Meningkatkan pertumbuhan blog
Dengan berjalannya manfaat pada point 1. saat anda mempromosikan tulisan-tulisan anda maka secara tidak langsung membantu meningkatkan pertumbuhuan blog anda dan ini harapan dari semua blogger. Karena itu tingkatkan follower blog anda agar pertumbuhan blog yang anda miliki lebih baik dari sebelumnya.
Banyak cara untuk meningkatkan follower blog kita. dan ini hanya membutuhkan kreatifitas kita misalnya dengan memberikan bonus ebook atau yang lain. sekedar contoh saya memberikan 2 bonus ebook untuk pelanggan follower saya lihat di link tadi.
5. Dapat menjaring pelanggan lebih luas
Siapapun dapat dengan mudah menjadi pelanggan follower anda.
bergabung dalam situs Anda dengan sekali klik. Mereka dapat menggunakan account Google, Yahoo, Twitter dan account lainnya. karena itu membuka gerbang untuk menjaring pelanggan yang lebih luas lagi.
6. Pengunjung dapat berinteraksi dengan pengunjung yang lain
Kelebihan google friend connect yang memberi manfaat untuk pemilik blog adalah adanya fasilitas untuk berinteraksi sesama follower. Dengan demikian mereka akan menjadi lebih kerasan berada di blog anda. Mereka sebagai follower juga bisa menilai dan memberi rating blog anda. mengundang teman-teman mereka dalam penerbitan hasil kegiatan mereka kepada mereka jaringan sosial. lebih mendalam melibatkan pengunjung dengan situs Anda begitu juga
antara pengunjung yang satu dengan yang lainya
7. Pelanggan follower dapat bertambah otomatis
Bertambah otomatis artinya pelanggan yang suka dengan blog anda bisa mengundang sahabat-sahabat mereka untuk bergabung menjadi follower. Dalam hal ini terjadi secara otomatis tanpa anda suruh. Fitur seperti inilah yang menurut saya bisa menjadikan facebook besar seperti sekarang ini. tapi ini hanya pendapat saya.
Nah dari 7 manfaat ini sebenarnya masih bisa anda gali menjadi 10 atau lebih mungkin manfaat dari anda memasang widget follower. Terima kasih kesempatannya kepada Om Agus telah menerbitkan tulisan sederhana saya.
Satu pertanyaan untuk menutup ulasan saya mengenai manfaat follower ini adalah Sudahkah anda memasang follower widget dan sudah pula kah anda memanfaatkannya ?
Senin, 03 Mei 2010
APA OBAT SUKA LUPA?
Jika ada yang bertanya: apakah lupa ada penawar atau obatnya?
Kami menjawab: iya, ada obatnya.
–dengan keutamaan dari Allah- yaitu menulis. Oleh karenanya, Allah Azza wajalla telah member anugerah kepada hamba-hamba-Nya, dalam firman-Nya:
{اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ خَلَقَ الْأِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الاَْكْرَمُ الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ}. [العلق: 1 - 4]
Minggu, 02 Mei 2010
"Kiamat 2012" Mengguncang Aqidah
Sabtu, 01 Mei 2010
INTERNET LELET ALIAS LOLA (LOADING LAMA)
enternetnya kok lelet banget...........
knapa sii...?
ooohhh....ntu...gara2 bandwitchnya kekecilann...
trus gmna byar cpett..?
di hack ajah mozilanya..?
mau ngehack mozila biyar cepet banget..?
langkah kayak gini...
2. Ketikan di addres bar "about:config" (tanpa tanda patik).
3. Scroll mouse anda kebawah dan cari "network.http.max-connections",
4. Cari "network.http.max-connections-p
5. Cari 'network.http.max-persistent-co
6. Doube klik pada "network.http.pipelining " menjadi "true".
7. Cari "network.http.pipelining.maxreq
8. Double klik pada "network.http.proxy.pipelining"
9. Langkah terakhir, klik kanan dimana saja pilih : New >> integrar >> lalu tulis "nglayout.initialpaint.delay" (tanpa tanda petik". Kemudian masukan nilai "0".
Close Mozilla kamu, kemudian buka lagi dan bandingkan kecepatan nya sebelum kamu melakukan setting tadi. Oke, gimana hasilnya ??
9 Tips Agar Blog Ramai Dikunjungi
Umamah Bintu Abil ‘Ash radhiyallahu 'anha
Tips Promosi Blog
Nah kali ini saya hanya sekedar bagi bagi tips promosi blog ke beberapa situs search